Stop Pertanyaan ‘Kapan Nikah’ di Momen Lebaran. Apa jadinya jika momen menyenangkan seperti Lebaran justru menjadi rusak karena satu pertanyaan, ‘Kapan Nikah’? Ya, Lebaran dalam kebudayaan Indonesia adalah salah satu momen menyenangkan dengan berkumpulnya keluarga. Tetapi bagi sebagian orang, momen ini justru menjadi mipi buruk lantaran pertanyaan yang malas untuk dijawab tadi.
Sebagian orang akan serba salah dalam menjawabnya, sementara yang lain bisa dengan enteng memberikan jawaban atau bahkan mengalihkan pembicaraan. Hal ini dapat terjadi lantaran yang menanyakan adalah saudara dari keluarga inti yang lebih tua dan lebih dulu menikah dan memiliki anak. Meski begitu, Psikolog Anak dan Keluarga, Anna Srti Ariani, S.Psi., M.Si (Nina) mengatakan, pertanyaan kapan nikah tidak perlu terlalu dipermasalahkan, sebab itu hanyalah pertanyaan basa basi.
“Pertanyaan kapan nikah itu cuma bagian dari basa-basi. Jadi dijawab saja, nggak masalah. Yang penting jangan dimasukkin ke hati. Jawab saja, ‘Doain ya’ atau ‘Lagi Persiapan atau ‘Cariin Dong’. Asal jawab saja, jangan jadi pikiran dan sampai nggak mau datang ke acara keluarga pas lebaran,” kata Nina.
Pertanyaan ‘Kapan Nikah’ ini seakan-akan sudah menjadi budaya tersendiri saat pertemuan keluarga dan sulit untuk dihindari. Hanya perlu diingat, ada beberapa orang yang terlalu sensitif untuk ditanya masalah pernikahan. Akhirnya sebagian orang memilih menghindari momen berkumpul dan pertemuan keluarga dengan mencari-cari alasan, karena menghindari pertanyaan ini.
Jadi jika Anda telah menikah, kata Nina, mungkin Anda bisa mengganti pertanyaan ke saudara atau teman yang belum menikah dengan pertanyaan basa-basi lain seperti Kerja dimana sekarang? atau sedang sibuk apa? Dengan begitu, tidak ada lagi orang yang merasa tersinggung.
Akan lebih mudah jika pertanyaan ini tidak perlu dimunculkan bukan?