Home » Nasional » Benarkah Longsor di Tol Bocimi karena Curah Hujan Tinggi? Ini Kata BMKG

Benarkah Longsor di Tol Bocimi karena Curah Hujan Tinggi? Ini Kata BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengamini pernyataan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang menyebut longsor di Tol Bocimi Km 64 bukn karena gerakan tanah, tapi curah hujan tinggi. BMKG memastikan memang terjadi curah hujan sedang hingga lebat sejak beberapa hari lalu di Sukabumi dan sekitarnya.

“Berdasarkan data sebaran curah hujan BMKG, sejak tanggal 31 Maret hingga 3 April 2024 wilayah Sukabumi dan sekitarnya mengalami hujan dengan intensitas bervariasi sedang hingga lebat. Curah hujan lebat yang terjadi di wilayah Sukabumi dan sekitarnya tersebut dipicu oleh aktifitas dinamika atmosfer lokal yang menyebabkan terjadinya peningkatan pertumbuhan awan hujan,” kata Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani saat dihubungi, Jumat (5/4/2024).

Andri juga menyebut curah hujan di sekitar Tol Bocimi pada 3 April 2024 berada pada kategori sedang hingga lebat. “Curah hujan sekitar Jalan Tol Bocimi, pada hari Rabu, 3 April 2024, berada pada kategori sedang hingga lebat, yaitu tercatat 38 mm/hari hingga 59 mm/hari,” imbuhnya.

Namun demikian, dia menilai harusnya jalan tol sudah disiapkan dengan desain drainase khusus untuk antisipasi curah hujan tinggi tersebut. “Pada umumnya jalan tol sudah didesain dengan drainase khusus untuk mengantisipasi potensi hujan lebat,” lanjut dia.

Terlepas dari itu, Andri menyebut pihak BMKG Jawa Barat juga sebetulnya sudah mengeluarkan peringatan dini terkait hujan sedang hingga lebat di Sukabumi dan sekitarnya.

“BMKG Provinsi Jawa Barat telah mengeluarkan peringatan dini adanya potensi hujan sedang-lebat tersebut 3 hari sebelumnya mencakup wilayah Sukabumi dan sekitarnya yang kemudian diupdate dengan peringatan dini cuaca ekstrem pada skala waktu 3 hingga 6 jam ke depan,” jelas dia.

Pernyataan Menteri PUPR
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan lokasi longsor di Tol Bocimi Km 64 masuk ke zona kerentanan gerakan tanah. Namun Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan longsor ini karena curah hujan tinggi.

“Kita lihat di sana longsorannya, ini bukan gerakan tanah, tapi memang longsoran, tanah timbunan pada saat pembangunan, karena curah hujan yang tinggi,” kata Basuki di Km 64 Tol Bocimi, Desa Purwasari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, dilansir detikJabar, Jumat (5/4).***

x

Check Also

Bencana Iklim Itu Nyata, Masalah Pangan Masa Depan Akan Terjadi, “Ngeri, Kita Harus Hati-Hati”

Pemerintah Indonesia tengah dihadapkan pada kecemasan tinggi terhadap berbagai tantangan dan ancaman bencana iklim yang berpotensi muncul akibat klaim ...